Huaaaaaa,
tidak terasa bulan ramadhan sudah datang.. tapi, bulan ramadhan kali ini jauh
berbeda dengan bulan-bulan ramadhan sebelumnya karna bulan ramadhan tahun ini
adalah bulan ramadhan pertama kalinya tanpa sang ibu. Suasana rumah yang hangat
akan kehadirannya, kini sudah tidak ada lagi karna beliau telah menghadap sang
Khalik. Berbeda dan sangat berbeda, hanya itu yang bisa aku katakan untuk
mengungkapkan betapa berbedanya suasana rumah tanpa kehadiran mu terutama saat
bula ramadhan ini.
Ibu,
beliau yang biasanya menyiapkan makan sahur dikala kami (adik dan kakak ku)
masih tertidur pulas. Dengan keadaan setengah mengantuk, ibu berjuang untuk
membuatkan kami makan sahur. Ibu, beliau yang biasanya membangunkan kami untuk
lekas makan sahur agar tidak telat sahur. Sangat terniang kata-kata yang biasa
beliau ucapkan saat membangunkan anak-anaknya, terutama aku. “Sep, bangun! Hayo
lekas sahur. Nanti tidak terburu sahur loh!” dan masih teringat pula wajah
lelahnya setelah meyiapkan makanan untuk kami.
Kenangan
bulan ramadhan yang tak terlupakan adalah saat tarawih. Karna biasanya aku,
ayah dan ibu tarawih bertiga di rumah. Dan ketika tarawih kemarin, diriku hamper
meneteskan air mata karna teringat akan dirinya yang biasa shalat dibelakangku.
Ibu,
dahulu aku sangat merasa dirisihkan akan segala ucapan-ucapanmu tanpa tahu
bahwa itu adalah yang terbaik untuk ku. Ibu, dahulu aku telah berbuat banyak
kesalahan kepadamu karna aku belum bisa menjadi anak yang sepenuhnya berbakti
kepadamu. Namun, sekarang aku sadar, setelah kehilangan dirimu aku sangat
merasa kehilangan dan tersadar akan semua yang telah aku lakukan dahulu. Kini,
hanya wajah-wajah senyum mu dalam bingkai foto yang menghiasi rumah ini. Dan kini,
aku hanya memiliki seorang ayah dan aku berjanji kepadamu bu bahwa aku akan
merawat ayah layaknya beliau merawatku saat kecil.
Kehilangan
mu bagiku, semoga bisa menjadi pelajaran bagi orang-orang yang beruntung karna
masih memilki sosok seorang ibu agar meraka tidak menyia-nyiakan ibunya. Karna,
rasa penyesalan dan kehilangan itu baru akan dirasakan saat sesuatu tersebut
benar-benar menghilang dari diri seseorang.